Sabtu, 01 Mei 2010

Diary: Kebudayaan di negara lain

Tahun lalu, saya bersama dengan saudara saya yang bernama Albert dan Harry pergi ke Amerika Serikat. Kami mengunjungi beberapa kota seperti San Fransisco, Las Vegas, dan Los Angeles. Disana terdapat pemandangan-pemandangan indah yang dapat kami lihat seperti Golden Gate di San Fransisco. Selain itu, di Los Angeles juga terdapat taman bermain seperti Disney Land dan Universal Studio Hollywood. Di sana juga kami sempat mengunjungi universitas-universitas yang cukup terkenal yaitu UCLA (University of California Los Angeles), SJSU (San Jose State University), Northridge University Los Angeles dan sebuah college De Anza (San Fransisco). Yang paling meninggalkan kesan untuk saya ialah saat mengunjungi UCLA karena sangat berbeda dengan universitas yang ada di Indonesia juga di San Fransisco.

Selain, mengunjungi universitas saya juga mengunjungi sebuah 'high school' di kawasan San Jose, dekat San Fransisco. Sekolah ini merupakan sekolah saudara saya yang bernama Grace, dan nama 'high school' yang saya kunjungi adalah Lynbrook High School. Di sana, suasana sangat berbeda dari sekolah menengah di Indonesia. Di sana, kebanyakan sekolah adalah milik publik atau pemerintah, sehingga murid-murid tidak dipungut biaya untuk masuk ke sekolah itu, hanya untuk acara-acara tertentu saja. Untuk buku, biasanya perpustakaan akan meminjamkan buku kepada murid dan harus dikembalikan saat tahun ajaran telah berakhir. Fasilitas yang disediakan oleh sekolah itu tidak seperti di sekolah negeri di Indonesia, sekolah sangatlah tertata dengan rapi dan mempunyai fasilitas seperti kolam berenang, ruang praktikum dan juga lapangan basket. Akan tetapi, tempat sekolahnya itu tidak terlalu besar.

Orang-orang di setiap kota tersebut kebanyakan ialah orang bule. Tetapi, ada banyak juga orang dari negara lain seperti Indonesia, China, Korea dan sebagainya. Dari ke-3 kota yang saya kunjungi, saya melihat bahwa orang dari negara lain paling sedikit ditemui di Las Vegas. Selain itu, di San Fransisco kotanya juga bersih dan jarang macet walaupun saat saya pergi saya melihat sesuatu yang dilarang di negara kita yaitu pesta orang-orang gay. Saya melihat banyak sekali laki-laki bergandengan tangan dengan sesama jenisnya dan bertelanjang dada. Selain itu, saya melihat bahwa sepertinya budaya pariwisata telah berdampak positif di bidang perdagangan. Ini dibuktikan dengan adanya China Town di San Fransisco dan Los Angeles. Banyak sekali orang Asia yang berdagang di sana dan mereka dapat berbahasa asing dan juga bahasa inggris.

Jadi, kesimpulannya Indonesia memiliki budaya yang berbeda dengan budaya di Amerika Serikat. Tentu saja kita harus saling menghargai perbedaan budaya tersebut sebagai bangsa timur, dan kita juga dapat mengambil budaya positifnya, seperti sekolah negeri di sana gratis dan juga fasilitasnya bagus. Akan tetapi, kita tidak boleh mencontoh budaya yang tidak baik, seperti pesta orang-orang gay itu.

Senin, 19 April 2010

Sopan Santun di kalangan remaja

Budaya tradisional sopan santun di kalangan remaja saat ini sudah mulai memudar. Masuknya budaya barat menjadi salah satu faktor remaja zaman sekarang mulai kehilangan sopan santun. Kebanyakan remaja kurang sopan dalam hal berpakaian dan juga sopan santun kepada orang yang lebih tua. Memang masuknya budaya barat memberikan banyak dampak positif bagi perkembangan negara kita, akan tetapi masuknya budaya tersebut juga tidak boleh sampai menghancurkan nilai-nilai tradisional yang sudah ada sejak dahulu. Itu dikarenakan nilai tradisional seperti sopan santun sangatlah penting apalagi Indonesia sangat identik dan juga sangat menjunjung tinggi budaya timur yang cukup berbeda dari budaya barat itu.

Dewasa ini, banyak sekali remaja perempuan yang berpakaian serba minim seperti rok minim dan celana yang sangat pendek. Mereka tidak hanya memakainya di mall tetapi juga ada yang memakainya di gereja (tempat ibadah). Padahal tidak sepantasnya, di gereja mereka berpakaian seperti itu. Pakaian yang dipakai orang untuk beribadah haruslah sopan dan sesuai aturan, tidak boleh seenaknya saja seperti itu.

Contoh lainnya ialah saat seorang remaja menegur atau menyapa orang yang lebih tua dari dia. Kebanyakan remaja sekarang sering kurang ajar kepada orang yang lebih tua seperti guru dan orang tua. Di sekolah, terkadang murid tidak menyapa ataupun pura-pura tidak melihat guru jika sedang berpapasan dengannya. Di rumah, dengan orang tua jika zaman dahulu harus benar-benar tunduk dan menuruti perkataan orang tua maka di zaman sekarang ini, hal itu sudah hampir tidak berlaku. Anak itu bisa membantah jika tidak setuju dengan pendapat orang tua serta dapat memarahi orang tua-nya sendiri, bahkan bisa lebih galak daripada orang tuanya yang memarahi si anak.

Jadi, bagaimanakah agar budaya-budaya tradisional tersebut dapat tetap berkembang di dalam diri remaja putra putri Indonesia? Benarkah budaya barat sudah mengubah perilaku anak remaja Indonesia? Ada beberapa cara agar budaya ini tetap lestari di hati para remaja. Salah satu caranya ialah dengan menyaring budaya-budaya barat yang baik, dan membuang yang tidak baik dan menggabungkan nya dengan budaya tradisional timur yang kita miliki. Maka, dengan percampuran antara kedua budaya, budaya barat tetap bisa masuk Indonesia tanpa kita harus meninggalkan budaya tradisional kita. Tetapi itu sangat tergantung dari bagaimana cara masing-masing pribadi menanggapinya, jika tidak menanggapinya dengan main-main, maka budaya tradisional kita akan pudar dan lama kelamaan menghilang.

Referensi:
http://www.scribd.com/doc/24668967/Benarkah-Sopan-Santun-Remaja-Buruk

Sabtu, 17 April 2010

Pergaulan remaja di era digital: Internet dan Remaja masa kini

Zaman sekarang ini, Internet sudah merupakan salah satu bagian dari kehidupan para remaja. Remaja-remaja sekarang menggunakannya untuk berbagai macam kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut pada umumnya ialah untuk bersosial network contohnya seperti bermain facebook, twitter maupun friendster. Walaupun terlihat berdampak positif, tetapi munculnya situs seperti ini juga dapat membawa pengaruh negatif bagi kehidupan seorang remaja. Jadi, apa sajakah dampak positif dan negatif dengan munculnya situs-situs seperti ini?

Di situs sosial seperti facebook tentu saja berdampak positif bagi pergaulan remaja saat kini. Di dalam situs jaringan sosial tersebut, para remaja dapat memanfaatkan situs tersebut sebagai fasilitas untuk bersosialisasi dengan teman-teman mereka baik dekat maupun jauh. Misalnya, ada teman SD yang sudah lama tidak berjumpa tetapi dengan adanya akun facebook atau friendster, kita dapat bisa tetap kontak dengan dia. Tidak hanya itu, dengan munculnya fasilitas seperti facebook, twitter dan friendster ini juga dapat memperluas pergaulan seorang remaja dengan cara berkenalan lewat jaringan sosial tersebut dengan orang yang sebelumnya tidak dikenal.

Akan tetapi facebook, twitter dan friendster juga mempunyai dampak negatif bagi pergaulan remaja saat kini. Contohnya ialah dengan munculnya kata “Cyber Bullying”. Apakah teman-teman sekalian pernah mendengarnya? Menurut Organisasi Stop Cyber Bullying, Cyber Bullying didefinisikan sebagai “kegiatan yang dilakukan oleh remaja, atau para orang muda membuli teman mereka dengan menggunakan teknologi digital”. Contoh cyber bullying ialah mengirim pesan yang bersifat menghina dan mempost komentar yang tidak sesuai etika, mengejek dan sebagainya baik melalui forum, handphone maupun sosial network. Efek dari Cyber Bullying ini dapat bermacam-macam dan yang paling fatal, sang korban dapat melakukan bunuh diri akibat stress dan dipresi yang berlebihan, seperti yang dialami oleh Megan Meier, seseorang korban cyber bullying yang pada tahun 2006 melakukan bunuh diri akibat temannya yang ia kenal melalui situs jaringan sosial, Josh Evans mengiriminya dengan email yang isinya ancaman.

Jadi,kita harus berhati-hati dalam menggunakan situs jaringan sosial. Di satu sisi, situs-situs tersebut merupakan sesuatu yang dapat membantu kita untuk keep in touch dengan teman-teman dan juga berkenalan dengan teman baru, tetapi di sisi lain situs ini bisa menjadi ancaman bagi kita. Untuk menghindari hal negatif itu, remaja harus berhati-hati misalnya jangan memberikan data-data yang pribadi kepada orang yang baru saja kita kenal.

Referensi:

http://www.stopcyberbullying.org/what_is_bullying_exactly.html

http://www.msnbc.msn.com/id/25465548/